Lotta zieht um

Product Information

Lotta zieht um (Originaltitel: Lotta på Bråkmakargatan) ist ein Kinderbuch der schwedischen Kinderbuch- Autorin Astrid Lindgren von 1961. Japi aus Holland • Jule und die Seeräuber • Lasse aus Dalarna • Lilibet, das Zirkuskind • Marko in Jugoslawien • Matti aus Finnland • Noriko-San • Randi aus Norwegen • Sia wohnt am Kilimandscharo • Wanthai aus Thailand Astrid Lindgren memang penulis cerita anak yang jempolan. Buku ini saya temukan kembali di salah satu lapak pedagang buku bekas. Dengan kertas yang menguning dimakan usia, tapi isinya bagi saya tetap memesona. Mengembalikan ingatan tentang dunia yang pernah kita lewati di satu ketika. Masa Kecil. Ajaib dan selalu mengesankan. Adik perempuan saya pun ada miripnya dengan Lotta. Sewaktu kecil dia paling kenes di rumah, suka menangnya sendiri (maklum anak bungsu), dan dimanja oleh semua. Ich will auch Geschwister haben • Ich will auch in die Schule gehen • Lotta kann fast alles • Lotta zieht um • Na klar, Lotta kann radfahren

Ciri khas Astrid adalah menceritakan dari sudut pandang anak-anak, padahal dia menceritakannya bukan oada saat dia masih anak-anak. Betul kata Kakek di halaman 73, Lotta tak pernah kehabisan jawaban. Si imut ini selalu punya jawaban untuk setiap pertanyaan atau pernyataan. Jawabannya itu konyol tapi cerdik. Polos dan bikin gemas.Teramat rindu dengan buku anak anak yang berkualitas membuat saya berfikir untuk membuat buku anak anak satu hari nanti. Banyak penulis buku roman remaja dan dewasa di negeri ini, tapi hanya segelintir yang mau menerjuni dunia kepenulisan untuk anak anak. Hal ini mungkin bukan tanpa alasan juga, karena menulis buku untuk anak anak butuh imajinasi dan kecerdasan yang lebih. Bukan sekedar tulisan yang bersumber dari otak, tapi juga dari hati nurani yang tulus mencintai mereka apapun adanya. Waktu baca cerita Lotta naik kereta hendak ke rumah kakek dan nenek-nya, saya teringat cerita lain yang nyata. Cerita yang masih lekat di kepala saya sampai sekarang. Cerita seorang teman SMA semasa SMA. Ia bercerita tentang adiknya yang bernama Adam yang kira-kira seumuran sama si Lotta ini.

Kalau si Lotta baru berani berbisik keras-keras pada ibunya ketika si kakek telah pergi, si Adam ini bertanya keras-keras ketika si kakek masih duduk tenang. Suffice it to say that, in this translation at least, Mrs. Berg sets Lotta up in the “junk-room attic” which is actually the second floor of a shed in the furthest corner of Mrs. Berg’s garden. After much reorganizing and dusting, and a system set up for receiving the delivery of food from Mrs. Berg’s house, Lotta has a “househole” just like her mother’s.wurde der Film Lotta zieht um ( Lotta flyttar hemifrån) in Schweden veröffentlicht. Es ist die zweite Verfilmung der Abenteuer von Lotta. Die erste Verfilmung Lotta aus der Krachmacherstraße basiert auf den Büchern Die Kinder aus der Krachmacherstraße, Lotta kann fast alles und Na klar, Lotta kann radfahren. Das Drehbuch für Lotta zieht um wurde von Johanna Hald verfasst. Grete Havnesköld spielt die Hauptrolle der Lotta. In Deutschland wurden beide Filme zur Fernsehserie Lotta zusammengeschnitten. Jika belum mengenalnya pun, saya merasa Astrid pantas sekali menjadi pendongeng atau guru taman kanak-kanak. Ke tiga, mungkin kesalahan saya membaca saat mood sedang sangat rusak. Saya memang sudah mulai membaca sejak sebelum mood saya rusak, tapi setelah selesai semua masalah yang membuat mood saya rusak, saya melanjutkannya. Mungkin mood saya belum sepenuhnya pulang kandang, membuat saya jadi sulit tersenyum apalagi tertawa saat membaca buku ini. Lotta hidup bersama ayah-ibu yang penuh kasih sayang (karya Astrid yang pernah saya baca selalu dari keluarga bahagia/ortu bijak), dan 2 kakak yaitu Jonas dan Maria. Mirip susunan anak dalam keluarga kami dulu, sebelum adik bungsu dikirimkan oleh Tuhan dengan jarak 14 tahun dari adik saya yang lain.

Lotta, seorang anak yang dilimpahi kasih sayang, juga berusaha mencari penemuannya sendiri saat mengambil keputusan untuk tinggal sendiri walau hanya dalam beberapa jam. Sosok tetangga yang mendidik anak dengan baik juga ada dalam diri Bu Berg, yang mampu menangani Lotta dengan cara yang unik dan membuat Lotta sadar sendiri.Karya-karya Astrid Lindgren memang sangat direkomendasikan untuk anak-anak maupun remaja. Gaya bahasanya santun, namun tokoh anaknya cerdas, periang, dan mempunyai nilai-nilai luhur yang dikenalkan sejalan dengan mengalirnya cerita tanpa berkesan menggurui. Selalu ada senyum saat membaca buku-buku Astrid. Termasuk Lotta ini, anak yang menggemaskan. Kelebihan dibanding buku karya Astrid lainnya yang pernah saya baca, Lotta ini disisipi lebih banyak gambar dengan teknik pewarnaan yang lebih baik (walau hitam putih). Gambar-gambarnya lebih penuh dan indah, mungkin karena segmennya untuk anak usia 6-7 tahun. Lain dengan Pippi atau Ronya yang akan lebih mudah dicerna anak usia 10 tahun. Ya, itu pendapat dan asumsi pribadi sih. Als Adam Engelbrecht so richtig wütend wurde • Etwas Lebendiges für den lahmen Peter • Goldi • Große Schwester, kleiner Bruder • Gute Nacht, Herr Landstreicher! • Märit • Pelle zieht aus • Polly hilft der Großmutter • Sammelaugust • Unterm Kirschbaum • Wer springt am höchsten? And for two, it does most definitely narrationally and textually bother me more than a bit that Lotta's siblings (who are called Jonas and Mia-Maria in Lotta zieht um and I believe also in the Swedish original) have been rendered by Tom Geddes into Joe and Mary-Lou in Lotta Makes a Mess!, as this makes the entire story really not appear all that delightfully Swedish (and European) anymore but to me and for me, rather American in scope and feel. And therefore, while I still do believe that thematically and content wise, Tom Geddes has I guess sufficiently enough captured the feel and the scenarios of Astrid Lindgren's original and her intentions, textually, how he has titled the book and especially with regard to some of the word choices used (including having Lotta move into Mrs. Berg's junk loft instead of calling it an attic), he has definitely more than missed the proverbial boat for me personally.

Pertama saya tidak menyukai sudut pandang "aku" di sini bukan Lotta, melainkan kakak perempuannya, Maria. Cara berceritanya nampak sok tahu, tidak selugu saat saya membaca Karlsson yang diceritakan melalui sudut pandang "aku" Lillebror. Begitulah anak-anak. Polos dan menggemaskan. Saya terpingkal-pingkal mendengar kisah Adam yang diceritakan teman saya. Begitupun kisah Lotta di buku ini.Lotta is five years old, and she lives on Troublemaker Street with her parents, older siblings, Maria and Jonas, and her stuffed pig, Bamsie. One morning, after dreaming that her siblings hit Bamsie, she wakes up in a terrible mood, believing that the events in her dream actually happened. After that, though she would rather go naked than wear it, her mother tries to dress her in an itchy sweater. Fed up, she destroys the sweater then runs away to Mrs. Berg's house next door. Mrs. Berg helps her set up shop in the attic, and Lotta plans to stay forever... until she realizes how dark it gets at night. Ke dua, saya merasa kenakalan-kenakalan Lotta tidak seseru kenakalan Lillebror. Dalam artian kenakalan Lotta menyebalkan, nggak bikin ketawa ngakak. Sebut saja Lotta yang menggunting sweternya, ah, sungguh itu kenakalan yang sangat menyebalkan. Amit-amit deh saya punya anak senakal itu. Entah apa yang akan terjadi. Hahaha...